Jumat, 15 Maret 2013

candi portibi


Gunung Tua, Inspirasi Bangsa (4/10)— Potensi wisata Sumatera Utara memang luar biasa, selain alamnya yang begitu indah, di beberapa daerah Sumatera Utara juga memiliki ragam budaya, kuliner dan berbagai artefak peninggalan masa lampau, yang luar biasa dan bernilai sejarah yang tinggi.
Di kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) ada sejarah tertulis yang sangat mengagumkan. Orang menyebutnya Candi Bahal di Portibi.
Candi yang terletak di kabupaten yang memiliki letak geografis yang meliputi dataran, perbukitan dan pegunungan serta potensi keindahan alamnya, membuat daerah ini kerap menjadi objek kunjungan wisatawan dalam dan mancanegara.
Kalau kita berjalan dari pusat kota Gunung Tua, sekitar 15 Km, kita akan sampai ke sebuah desa bernama Desa Bahal. Sekitar 1 km kedepan, kita akan menemukan sungai indah, bernama Sungai Batang Pane. Nah, di pinggiran sungai itulah letak candi peninggalan Hindu Kuno ribuan tahun lalu ini. Ada tiga candi berdekatan disana, namun yang paling uatama disebut candi Bahal.
Meski tidak begitu dikenal masyarakat se Indonesia ini, sejarah masuknya agama Hindu ke daerah yang dulu merupakan menjadi bagian dari kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) ini sungguh menjadi pelajaran berharga bagi setiap pengunjungnya. Banyak orang memprediksi bahwa candi Bahal Portibi sama tuanya dengan candi-candi yang ada di pulau Jawa.
Walau tidak setenar pada zamannya, candi Bahal memiliki nilai sejarah yang cukup tinggi. Tetapi, pengelolaan dan perawatan candi ini, terbilang cukup memprihatinkan.
Bangunan Candi Portibi tersebut tidak hanya kelihatan agak kumuh, tetapi juga kurang terawat dan tidak dilestarikan oleh pemerintah.
Choirotunnisai Siregar, S.Pd, warga disana mengutarakan, pemerintah Kabupaten Padang Lawas Utara dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. tampaknya belum begitu serius memperhatikan kondisi sarana dan prasarana menuju candi itu, berikut pelestarian dan perawatannya.
Ada kesan pembiaran terhadap candi itu.
“Kita tidak tahu apakah dana APBD Pemkab Paluta untuk perbaikan infrastruktur itu yang belum ada. Kita tunggu sajalah kebijakan yang akan dilakukan pemerintah setempat,” tambah Boru Harahap yang mengaku sering berkunjung ke Candi tersebut.
Candi Portibi itu adalah salah satu aset budaya dan peninggalan sejarah. Candi itu didirikan oleh Raja Rajendra Cola yang menjadi Raja Tamil Hindu Siwa, di India Selatan, yang diperkirakan sudah berusia ribuan tahun.
Kerajaan Portibi merupakan kerajaan yang sangat unik. Keunikan pertama dari segi namanya yaitu portibi, Portibi dalam bahasa Batak artinya dunia atau bumi. jadi dapat diartikan kerajaan portibi merupakan kerajaan dunia. Tapi sejarah tinggal sejarah, Portibi kini terlupakan. (Bar)

0 komentar:

Posting Komentar