20.43
Gunung Tua, Inspirasi Bangsa (4/10)— Potensi wisata Sumatera Utara
memang luar biasa, selain alamnya yang begitu indah, di beberapa daerah
Sumatera Utara juga memiliki ragam budaya, kuliner dan berbagai artefak
peninggalan masa lampau, yang luar biasa dan bernilai sejarah yang
tinggi.
Di kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) ada sejarah
tertulis yang sangat mengagumkan. Orang menyebutnya Candi Bahal di
Portibi.
Candi yang terletak di kabupaten yang memiliki letak
geografis yang meliputi dataran, perbukitan dan pegunungan serta potensi
keindahan alamnya, membuat daerah ini kerap menjadi objek kunjungan
wisatawan dalam dan mancanegara.
Kalau kita berjalan dari pusat kota Gunung Tua, sekitar 15
Km, kita akan sampai ke sebuah desa bernama Desa Bahal. Sekitar 1 km
kedepan, kita akan menemukan sungai indah, bernama Sungai Batang Pane.
Nah, di pinggiran sungai itulah letak candi peninggalan Hindu Kuno
ribuan tahun lalu ini. Ada tiga candi berdekatan disana, namun yang
paling uatama disebut candi Bahal.
Meski tidak begitu dikenal masyarakat se Indonesia ini,
sejarah masuknya agama Hindu ke daerah yang dulu merupakan menjadi
bagian dari kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) ini sungguh menjadi
pelajaran berharga bagi setiap pengunjungnya. Banyak orang memprediksi
bahwa candi Bahal Portibi sama tuanya dengan candi-candi yang ada di
pulau Jawa.
Walau tidak setenar pada zamannya, candi Bahal memiliki
nilai sejarah yang cukup tinggi. Tetapi, pengelolaan dan perawatan candi
ini, terbilang cukup memprihatinkan.
Bangunan Candi Portibi tersebut tidak hanya kelihatan agak kumuh, tetapi
juga kurang terawat dan tidak dilestarikan oleh pemerintah.
Choirotunnisai Siregar, S.Pd, warga disana mengutarakan, pemerintah
Kabupaten Padang Lawas Utara dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata. tampaknya belum begitu serius memperhatikan kondisi sarana
dan prasarana menuju candi itu, berikut pelestarian dan perawatannya.
Ada kesan pembiaran terhadap candi itu.
“Kita tidak tahu apakah dana APBD Pemkab Paluta untuk perbaikan
infrastruktur itu yang belum ada. Kita tunggu sajalah kebijakan yang
akan dilakukan pemerintah setempat,” tambah Boru Harahap yang mengaku
sering berkunjung ke Candi tersebut.
Candi Portibi itu adalah salah satu aset budaya dan peninggalan sejarah.
Candi itu didirikan oleh Raja Rajendra Cola yang menjadi Raja Tamil
Hindu Siwa, di India Selatan, yang diperkirakan sudah berusia ribuan
tahun.
Kerajaan Portibi merupakan kerajaan yang sangat unik. Keunikan pertama
dari segi namanya yaitu portibi, Portibi dalam bahasa Batak artinya
dunia atau bumi. jadi dapat diartikan kerajaan portibi merupakan
kerajaan dunia. Tapi sejarah tinggal sejarah, Portibi kini terlupakan. (Bar)
0 komentar:
Posting Komentar